Nilai Tukar Petani (NTP)* Sumatera Selatan pada bulan Oktober 2011 sebesar 109,50 persen
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Nilai Tukar Petani (NTP)* Sumatera Selatan pada bulan Oktober 2011 sebesar 109,50 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Oktober 2011 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2007. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Oktober 2011 konstan, yang disebabkan karena kenaikan indeks harga yang diterima petani secara umum sama besar dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani.
- NTP Padi & Palawija di Sumatera Selatan pada Oktober 2011 sebesar 121,11 persen, menunjukkan bahwa petani padi dan palawija relatif sejahtera dibandingkan dengan tahun dasar 2007. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP padi dan palawija bulan Oktober 2011 naik sebesar 0,08 persen.
- NTP Hortikultura pada bulan Oktober 2011 sebesar 116,34 persen, berarti tingkat kesejahteraan petani hortikultura lebih baik dibandingkan tahun dasar 2007. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP hortikultura bulan Oktober naik sebesar 0,06 persen.
- NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (Pekebun) di Sumatera Selatan pada bulan Oktober 2011 sebesar 93,31 persen, menunjukkan bahwa pekebun di Sumatera Selatan masih mengalami defisit. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai tukar pekebun bulan Oktober 2011 menurun 0,11 persen.
- Nilai Tukar Peternak di Sumatera Selatan pada bulan Oktober 2011 sebesar 104,24 persen, menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan peternak relatif lebih baik dibandingkan dengan tahun dasar 2007. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai tukar peternak mengalami penurunan sebesar 0,08 persen.
- Nilai Tukar Nelayan (NTN) di Sumatera Selatan pada bulan Oktober 2011 sebesar 115,91 persen. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai tukar nelayan turun sebesar 0,15 persen.
- Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga petani. Pada bulan Oktober 2011 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,19 persen, terutama karena naiknya indeks harga kelompok sandang sebesar 0,51 persen.