Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan dengan migas tahun 2010 sebesar 5,4 persen meningkat dibandingkan dengan tahun 2009 yang sebesar 4,1 persen.
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan dengan migas tahun 2010 sebesar 5,4 persen meningkat dibandingkan dengan tahun 2009 yang sebesar 4,1 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi tanpa migas tahun 2010 mencapai 7,0 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2009 yang sebesar 5,1 persen. Sumber utama pertumbuhan adalah sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.
- Besaran PDRB Sumatera Selatan pada tahun 2010 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 157,77 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 63,74 triliun.
- Secara triwulanan, PDRB Sumatera Selatan di triwulan IV/2010 menurun minus 3,7 persen dibandingkan dengan triwulan III/2010 (q-to-q), dan bila dibandingkan dengan triwulan IV/2009 (y-on-y) tumbuh sebesar 6,0 persen.
- Di sisi penggunaan, sebagian besar PDRB Sumatera Selatan tahun 2010 digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 64,4 persen, konsumsi lembaga swasta nirlaba 1,2 persen, konsumsi pemerintah 10,1 persen, pembentukan modal tetap domestik bruto atau investasi fisik 23,6 persen serta ekspor neto 1,2 persen (ekspor 36,2 persen dan impor 35,0 persen).
- Semua komponen PDRB penggunaan mengalami pertumbuhan pada tahun 2010, dengan pertumbuhan tertinggi pada impor sebesar 14,0 persen, diikuti oleh ekspor 11,8 persen, konsumsi pemerintah 9,8 persen, pembentukan modal tetap domestik bruto 7,8 persen, serta pertumbuhan konsumsi rumahtangga sebesar 6,0 persen.
- Jika dilakukan perbandingan antara triwulan IV/2010 terhadap triwulan III/2010 (q-to-q), komponen yang paling tinggi pertumbuhannya adalah konsumsi pemerintah (18,5 persen) dan ekspor (4,3 persen), dan bila dibandingkan dengan triwulan IV/2009 ( y-on-y) komponen yang paling tinggi pertumbuhannya adalah konsumsi pemerintah ( 16,1 persen) dan impor (12,9 persen).
- Pendapatan per-kapita Sumatera Selatan atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 mencapai Rp 17,99 juta, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp 16,14 juta.