Kota Palembang pada bulan April 2014 mengalami inflasi sebesar -0,14 persen (deflasi)

Tanggal Rilis	:	2 Mei 2014
Ukuran File	:	0.95 MB

Abstraksi

Kota Palembang pada bulan April 2014 mengalami inflasi sebesar -0,14 persen (deflasi). Laju inflasi kumulatif tahun 2014 sampai dengan bulan April adalah 0,48 persen dan laju inflasi “year on year” (April 2014 terhadap April 2013) adalah 5,01 persen.

Berdasarkan tujuh (7) kelompok pengeluaran, dua (2) kelompok mengalami penurunan indeks harga yaitu kelompok bahan makanan sebesar -0,81 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar -0,03 persen, sedangkan lima (5) kelompok mengalami kenaikan indek harga, yaitu kelompok kesehatan 0,38 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,08 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,05 persen; kelompok sandang sebesar 0,05 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen..

Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Palembang antara lain: cabe merah, beras, tomat sayur, emas perhiasan, bayam, dan ketimun. Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, bandeng, gabus, udang basah dan minyak goreng.

Kota Lubuk Linggau pada bulan April 2014 mengalami inflasi sebesar -0,59 persen (deflasi). Laju inflasi kumulatif tahun 2014 sampai dengan April adalah 0,23 persen dan laju inflasi “year on year” (April 2014 terhadap April 2013) adalah 3,00 persen.

Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Lubuk Linggau selama bulan April 2014 antara lain: cabe merah, tomat sayur, beras, bawang merah dan cabe rawit. Sedangkan komoditas yang mengalami peningkatan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain, apel, daging ayam ras, minyak goreng, ikan patin dan bayam.

Berdasarkan penghitungan inflasi pada kota Palembang dan kota Lubuk Linggau, pada bulan April 2014 Provinsi Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar -0,19 persen (deflasi).

Berdasarkan pemantauan harga selama bulan April 2014 pada 82 kota IHK di Indonesia, menunjukkan bahwa 43 kota mengalami inflasi dan 39 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Pangkal Pinang (1,57 persen), terendah terjadi di kota Jember dan Samarinda (0,01 persen). Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di kota Jayapura (1,79 persen), terendah terjadi di kota Lhokseumawe (-0,01 persen). Menurut wilayah regional pulau Sumatera dinyatakan bahwa 23 kota IHK di kawasan ini, 7 kota mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tejadi di kota Pangkal Pinang (1,57 persen), terendah di kota Padang Sidempuan (0,08 persen). Deflasi tertinggi terjadi di kota Tanjung Pinang (-0,87 persen), terendah di kota Lhokseumawe (-0,01 persen).

Berita Resmi Statistik Terkait

Kota Palembang pada bulan Mei 2014 mengalami inflasi sebesar -0,03 persen (deflasi)

Kota Palembang pada bulan Maret 2014 mengalami inflasi sebesar -0,20 persen (deflasi)

Kota Palembang pada bulan Februari 2014 mengalami inflasi sebesar -0,24 persen (deflasi)

Kota Palembang mengalami deflasi sebesar 0,12 persen pada Bulan April 2020

Kota Palembang pada bulan April 2016 mengalami deflasi sebesar -0,19 persen

Badan Pusat Statistik

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALEMBANG JL. PANGERAN ARIO KESUMA ABDUL ROHIM NO. 2 - PALEMBANG

E-mail:bps1671@bps.go.id Telp : 352184

Fax : 352184

Manual

S&K

Daftar Tautan

Tentang Kami

Tautan Lainnya